Jumat, 13 Maret 2015

Kegiatan Advokasi


Seperti yang telah diketahui bahwa tujuan adanya advokasi adalah untuk meperoleh komitmen dan dukungan kebijakan para penentu kebijakan atau pembuat keputusan di segala tingkat. Komitmen dan dukungan kebijakan tersebut dapat terwujud dalam dua hal pokok yakni bentuk software dan hardware. Komitmen dan dukungan dalam bentuk software misalnya : undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, keputusan presiden, surat keputusan dari institusi dan sebagainya yang mendukung terhadap program kesehatan. Sedangkan komitmen dalam bentuk hardware antara lain meningkatnya anggaran untuk kesehatan atau dilengkapinya sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan.
Cara atau bentuk-bentuk kegiatan dalam advokasi untuk mencapai tujuan itu ada bermacam-macam, antara lain :
a.       Lobi Politik
Lobi adalah berbincang-bincang secara informal dengan para pejabat untuk menginformasikan dan membahas masalah program kesehatan yang akan dilaksanakan. Tahap pertama lobi ini adalah : petugas kesehatan menyampaikan keseriusan masalah kesehatan yang dihadapi di wilayah kerjanya, dan dampaknya terhadap keshidupan masyarakat. Kemudian disampaikan alternatif terbaik utnuk memecahkan atau menanggulangi masalah tersebut. Dalam lobi ini perlu dibawa atau ditunjukkan data yang akurat (evidence based) tentang masalah kesehatan tersebut kepada pejabat yang bersangkutan.
Contohnya saja DPRD yang berperan sebagai stakeholder, meskipun DPRD tidak terikat langsung dengan program penurunan angka kematian ibu dan anak namun, DPRD disini memiliki kekuatan besar untuk keberlangsungan program KIBBLA, mereka dapat berfungsi sebagai legislator (membentuk peraturan bersama kepala daerah) dan fungsi pengawasan.

Mengingat pentinganya penurunan angka kematian Ibu dan bayi seperti yang diamanahkan pada MDG’s poin 4 dan 5 yaitu harus turun 2/3 (75%) pada tahun 2015 dari tahun 1990. Maka DPRD bersama eksekutif dapat membuta regulasi dalam bentuk Peraturan Daerah dalam pelayanan KIA terutama masyarakat miskin yang dapat mengikat semua pihak/stakeholder untuk mengupayakan pencapaian AKI dan AKB tersebut.

b.      Seminar dan atau Presentasi
Seminar atau presentasi yang dihadiri oleh para pejabat lintas program dan lintas sektoral. Petugas kesehatan menyajikan masalah kesehatan di wilayah kerjanya, lengkap dengan data dan ilustrasi yang menarik, serta rencana program pemecahannya. Kemudian masalah tersebut dibahas bersama-sama, yang akhirnya diharapkan akan diperoleh komitmen dan dukungan terhadap program yang akan dilaksanakan tersebut.
Contoh Pada akhir tahun 2005, bersamaan dengan sosialisasi perpanjangan waktu Proyek DHS sampai dengan tahun 2008, diadakan pertemuan dengan seluruh kepala dinas kesehatan dan kepala Bappeda kabupaten/kota se Provinsi Bengkulu, serta beberapa pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Upaya advokasi pun berlanjut di tingkat kabupaten. Banyak sekali kegiatan yang dilaksanakan oleh dinas kesehatan melalui dana DHS dan dana dekon dalam rangka sosialisasi dan advokasi program yang bertujuan untuk menggalang dukungan dari para stakeholder lokal. Kegiatan pertemuan dalam rangka sosialisasi dan advokasi yang dilaksanakan secara formal dan pelatihan-pelatihan mulai dari tingkat provinsi, kabupaten hingga kecamatan, tidak sedikit biaya yang telah dihabiskan. Waktu yang seharusnya lebih banyak digunakan oleh tenaga kesehatan seperti bidan dan yang lainnya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, habis untuk mengikuti satu pertemuan ke pertemuan lain, dari satu pelatihan ke pelatihan lain.

Kegiatan-kegiatan tersebut tidak sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan, artinya upaya advokasi yang dilakukan di daerah tidak begitu efektif dan efisien seperti yang dilakukan oleh agen-agen internasional, kelompok-kelompok kepentingan, dan lembaga donor dalam mempengaruhi kebijakan di tingkat pusat.
c.       Media
Advokasi media (media advocacy) adalah melakukan kegiatan advokasi dengan menggunakan media, khususnya media massa. Seperti yang kita ketahui bahwa media massa mempunyai kemampuan yang kuat untuk membentuk opini publik (public opinion), yang dapat mempengaruhi bahkan merupakan tekanan (pressure) terhadap para penentu kebijakan dan para pengambil keputusan. Contoh pada gambar di media massa tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung merupakan kegiatan dalam advokasi dimana stakeholder menyampaikan pendapatnya mengenai program untuk menekan angka kematian ibu dan anak.
Description: E:\gb koran AKI.jpg


d.      Perkumpulan  (asosiasi) peminat
Asosiasi atau perkumpulan orang-orang yang mempunyai minta dan keterkaitan terhadap masalah tertentu atau perkumpulan profesi adalah juga merupakan bentuk advokasi. Contoh Ikatan Bidan Indonesia atau Indonesian Midwives Assosiation adalah kumpulan orang-orang dengan profesi yang sama yaitu bidan dan mereka sangat peduli ankan tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi.

Kegiatan-kegiatan ini, di samping ikut berpartisipasi dalam penanggulangan masalah tersebut, juga memberikan dampak terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil para birokrasi di bidang kesehatan dan para pejabat lain untuk peduli terhadap Tingginya kasus kematian Ibu dan Bayi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar