Penetapan
prioritas masalah menjadi bagian penting dalam proses pemecahan masalah
dikarenakan dua alasan. Pertama, karena terbatasnya sumber daya yang tersedia,
dan karena itu tidak mungkin menyelesaikan semua masalah. Kedua, karena adanya
hubungan antara satu masalah dengan masalah lainnya, dan karena itu tidak perlu
semua masalah diselesaikan (Azwar, 1996).
Ada beberapa teknik atau metode yang
dapat digunakan untuk menetapkan prioritas masalah sebagai berikut:
1. Metode CARL
Metode CARL adalah metode yang cukup baru di bidang
kesehatan. Metode CARL merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan
untuk menentukan prioritas masalah jika data yang tersedia adalah data
kualitatif. Metode ini dilakukan dengan menentukan skor atas kriteria tertentu,
seperti kemampuan, kemudahan, kesiapan, serta pengungkit. Semakin besar skor
semakin besar masalahnya, sehingga semakin tinggi letaknya pada urutan
prioritas. Penggunaan metode CARL untuk menetapkan prioritas masalah dilakukan
apabila pengelola program menghadapi hambatan keterbatasan dalam menyelesaikan
masalah.
Metode CARL didasarkan pada serangkaian kriteria yang harus
diberi skor 0-10. Kriteria CARL tersebut mempunyai arti :
C = Capability
yaitu ketersediaan sumber daya (dana, sarana dan peralatan)
A = Accessibility
yaitu kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi atau tidak. Kemudahaan
dapat didasarkan pada ketersediaan
metode / cara / teknoloi serta penunjang
pelaksanaan seperti peraturan atau juklak.
R = Readiness
yaitu kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran, seperti keahlian
atau kemampuan dan motivasi.
L = Leverage
yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan masalah
yang dibahas.
Setelah masalah
atau alternatif pemecahan masalah diidentifikasi, kemudian dibuat tabel
kriteria CARL dan diisi skornya. Bila ada beberapa pendapat tentang nilai skor
yang diambil adalah rerata.
Nilai total
merupakan hasil perkalian: C x A x R x L
Contoh pemakain
metode CARL adalah sebagai berikut :
2.
Metode Reinke
Metode Reinke juga
merupakan metode dengan mempergunakan skor. Nilai skor berkisar 1-5 atas
serangkaian kriteria :
M = Magnitude of the problem yaitu besarnya
masalah yang
dapat dilihat dari % atau jumlah / kelompok yang terkena masalah, keterlibatan
masyarakat serta kepentingan instansi
terkait.
I = Importancy atau kegawatan masalah yaitu
tingginya angka morbiditas dan mortalitas serta kecenderunagn dari waktu ke
waktu.
V = Vulnerability yaitu sensitif atau
tidaknya pemecahan masalah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Sensitifitas dapat diketahui dari perkiraan hasil (output) yang diperoleh
dibandingkan dengan pengorbanan (input) yang dipergunakan.
C = Cost yaitu biaya atau dana yang
dipergunakan untuk melaksanakan pemecahan masalah. Semakin besar
biaya semakin kecil skornya.
P = Prioritas atau pemecahan masalah.
Sama seperti metode
yang lain dengan menggunakan skor, maka untuk mempermudah pengerjaan diperlukan
adanya tabel. Hasil skor masing-masing masalah kemudian dihitung dengan
rumus:
P = (M x V x I) : C
Prioritas masalah atau pemecahan masalah diperoleh dengan
mengurutkan jumlah nilai P dari yang tertinggi sampai terendah. Contoh
penggunaan metode Reinke adalah sebagai berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar