A.
Sejarah
Sistem Penulisan Daftar Pustaka Metode Harvard
Asal mula dari system penulisan referensi Harvard
adalah dari makalah karya Edward Laurens Mark, Hersey professor anatomi dan direktur
laboratorium zoologi di Harvard University, yang mungkin menyalinnya dari
system katalog yang digunakan pada saat itu sampai sekarang oleh perpustakaan Musium
Zoologi Komparatif Harvard. Pada tahun 1881, Mark menulis makalah tentang kelahiran
embrio siput taman, yang menyertakan kutipan jenis penulis – tanggal dalam
kurung di halaman 194, contohnya demikian (Mark 1881, p.194). Sejak saat itu,
menurut Eli Chernin yang menulis dalam British Medical Journal, referensi muncul
dalam gaya yang tidak konsisten dalam catatan kaki, yang dirujuk dalam teks menggunakan
beragam symbol pencetak, termasuk tanda bintang dan tanda salib.
Chernin mencatat bahwa suatu tulisan penghargaan
(fest schrift) pada tahun 1903 didedikasikan untuk Mark oleh 140 mahasiswa,
termasuk Theodore Roosevelt, mengkonfirmasikan bahwa penulisan referensi sistem
Harvard dimunculkan oleh Mark. Tulisan tersebut memberikan penghormatan pada makalah
Mark tahun 1881, tulisan yang "Memperkenalkan pada zoology kutipan yang
lengkap dan akurat serta metoda yang menyenangkan dan seragam untuk penulisan referensi
dari teks kebibliografi."
Menurut catatan editorial dalam British Medical
Journal tahun 1945, anekdot yang belum terkonfirmasi menyatakan bahwa istilah
"sistem Harvard" diperkenalkan oleh pendatang dari Inggris keperpustakaan
Harvard University yang terkesan dengan system kutipan itu dan menamainya
"Sistem Harvard" saat kembali ke Inggris.
Ciri yang anehdari “Sistem Harvard”adalah bahwa menurut
pustakawan Harvard sendiri, "Sistem Harvard adalah suatu kesalahan penamaan
(Bourneufn.d.)". Di Inggris dan negara-negara persemakmuran, nama 'sistem
Harvard' banyak digunakan, tapi tidak di universitas yang dijadikan nama system
tersebut. Pernah dikatakan oleh profesor di Harvard bahwa, "(Sistem) itu seperti
apa yang kita sebut Sistem Ilmu Sosial". (Chernin, 1988)
B.
Definisi
Harvard Style
Harvard style adalah sitasi dalam karya
dan penelitian: penulis dan tanggal publikasi, daftar pustaka: di akhir
dokumen, nama penulis diatur secara urut sesuai alfabet mirip dengan APA style.
Sistem Harvard merupakan sistem yang berdasarkan penulis-tanggal (author
date style), dimana kutipan dengan sistem ini terlihat sangat khas dalam teks.
Dalam bidang ilmu sosial, sistem ini kelihatan lebih populer daripada sistem
Vancuver.
Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun
publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis.
Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara
menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi
(baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan).
Alamat Internet ditulis menggunakan huruf italic.
C.
Tujuan
Pemberian Sitasi Sistem Harvard :
1. Memberikan
penghargaan kepada pengarang yang berpengaruh terhadap ide dan pendapat
peneliti
2. Menjelaskan
kepengarangan atau keaslian sumber (Nevile, 2010 : 73)
Tujuan
dari Harvard Style yaitu :
1. Penggunaan
sitasi (bagian dari refernsi) di dalam teks dengan mengutip nama belakang atau
nama keluarga dari pengarang atau nama organisasi, dan tahun publikasi di dalam
tugas
2. Mendata
semua referensi menurut abjad di akhir tugas
3. Memastikan
nama-nama yang digunakan pada sitasi terhubung dengan nama yang digunakan untuk
memulai entri referensi secara penuh (Nevile, 2010 : 70)
D.
Keunggulan
dan Kelemahan Sitasi Sistem Harvard Style
1)
Keunggulan
·
Kelebihan utama dari sistem penulisan referensi Harvard
adalah bahwa seorang pembaca yang mengenal bidang itu besar kemungkinan akan
dapat mengenali kutipan itu tanpa perlu melihat bagian daftar rujukan.
·
Bila referensi yang sama dikutip lebih dari satu kali,
bahkan pembaca biasa yang tidak mengenal penulis akan mengingat namanya. Bila
banyak kutipan dalam teks untuk halaman berbeda dari sumber yang sama
digunakan, sistem penulisan referensi Harvard dapat menjadikannya lebih
sederhana bagi pembaca dibanding harus bolak-balik ke catatan kaki dan catatan
akhir penuh dengan kutipan "ibid".
·
Dengan sistem penulisan referensi Harvard, tidak ada
kesukaran pemberian ulang nomor bila kutipan dalam teks diubah, yang akan
menjadi momok dari sistem catatan akhir bernomor bila dikatakan bahwa kutipan
pertama tidak pernah muncul dalam urutan penomoran. (Perangkat lunak manajemen
penulisan referensi bisa mengotomasi aspek sistem penomoran ini [seperti sistem
catatan akhir Microsoft Word]; tapi banyak orang yang tidak memilikinya atau
tidak bisa menggunakannya). Sistem penulisan referensi Harvard menghilangkan
masalah penomoran ulang ini.
·
Penulisan referensi sistem penulis-tanggal bekerja baik saat
dikombinasikan dengan catatan kaki substantif. Bila catatan kaki digunakan
dengan catatan akhir, diperlukan dua sistem yang berbeda dalam penandaan
catatan: biasanya nomor untuk kutipan sumber, dan simbol lain, seperti tanda
bintang dan salib, untuk catatan substantif. Pendekatan demikian akan
menyulitkan dalam keadaan bagimanapun; untuk materi yang tidak bernomor halaman
akan menghasilkan dua rangkaian paralel catatan akhir, yang dapat memusingkan
pembaca. Penggunaan sistem penulis-tanggal untuk sumber kutipan dapat
menghindarkan masalah ini. (Wikipedia)
2) Kelemahan
·
Kekurangan utama dari sistem penulisan referensi Harvard
adalah bahwa sistem ini memakan tempat.
·
Aturan dapat menjadi rumit atau tidak jelas bagi referensi
non-akademik, khususnya bila penulis pribadi tidak diketahui, seperti dalam
dokumen atau standar masalah pemerintahan.
·
Bila menghapus kalimat yang dikutip, editor harus mengecek
bagian daftar rujukan, untuk melihat kalau-kalau referensi itu digunakan di
tempat lain dalam artikel, dan bila tidak, menghapus referensi itu. Hal
tersebut menjadi pekerjaan manual yang rumit, sehingga artikel yang menggunakan
sistem penulisan referensi Harvard dapat berakhir dengan referensi yang
sebetulnya tidak digunakan dalam artikel.
·
Sistem ini mungkin tidak dikenal atau mengganggu bagi
pembaca umum, yang tidak terbiasa dengan artikel jurnal. Bagaimanapun, adalah
mudah untuk mengabaikan kutipan dalam kurung, bila pembaca tidak yakin maknanya.
(Wikipedia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar