Sabtu, 19 September 2015

Metode Harvard



A.    Sejarah Sistem Penulisan Daftar Pustaka Metode Harvard
Asal mula dari system penulisan referensi Harvard adalah dari makalah karya Edward Laurens Mark, Hersey professor anatomi dan direktur laboratorium zoologi di Harvard University, yang mungkin menyalinnya dari system katalog yang digunakan pada saat itu sampai sekarang oleh perpustakaan Musium Zoologi Komparatif Harvard. Pada tahun 1881, Mark menulis makalah tentang kelahiran embrio siput taman, yang menyertakan kutipan jenis penulis – tanggal dalam kurung di halaman 194, contohnya demikian (Mark 1881, p.194). Sejak saat itu, menurut Eli Chernin yang menulis dalam British Medical Journal, referensi muncul dalam gaya yang tidak konsisten dalam catatan kaki, yang dirujuk dalam teks menggunakan beragam symbol pencetak, termasuk tanda bintang dan tanda salib.
Chernin mencatat bahwa suatu tulisan penghargaan (fest schrift) pada tahun 1903 didedikasikan untuk Mark oleh 140 mahasiswa, termasuk Theodore Roosevelt, mengkonfirmasikan bahwa penulisan referensi sistem Harvard dimunculkan oleh Mark. Tulisan tersebut memberikan penghormatan pada makalah Mark tahun 1881, tulisan yang "Memperkenalkan pada zoology kutipan yang lengkap dan akurat serta metoda yang menyenangkan dan seragam untuk penulisan referensi dari teks kebibliografi."
Menurut catatan editorial dalam British Medical Journal tahun 1945, anekdot yang belum terkonfirmasi menyatakan bahwa istilah "sistem Harvard" diperkenalkan oleh pendatang dari Inggris keperpustakaan Harvard University yang terkesan dengan system kutipan itu dan menamainya "Sistem Harvard" saat kembali ke Inggris.
Ciri yang anehdari “Sistem Harvard”adalah bahwa menurut pustakawan Harvard sendiri, "Sistem Harvard adalah suatu kesalahan penamaan (Bourneufn.d.)". Di Inggris dan negara-negara persemakmuran, nama 'sistem Harvard' banyak digunakan, tapi tidak di universitas yang dijadikan nama system tersebut. Pernah dikatakan oleh profesor di Harvard bahwa, "(Sistem) itu seperti apa yang kita sebut Sistem Ilmu Sosial". (Chernin, 1988)
B.     Definisi Harvard Style
Harvard style adalah sitasi dalam karya dan penelitian: penulis dan tanggal publikasi, daftar pustaka: di akhir dokumen, nama penulis diatur secara urut sesuai alfabet mirip dengan APA style. Sistem Harvard merupakan sistem yang berdasarkan penulis-tanggal (author date style), dimana kutipan dengan sistem ini terlihat sangat khas dalam teks. Dalam bidang ilmu sosial, sistem ini kelihatan lebih populer daripada sistem Vancuver.
Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Alamat Internet ditulis menggunakan huruf italic.

C.    Tujuan Pemberian Sitasi Sistem Harvard :
1.      Memberikan penghargaan kepada pengarang yang berpengaruh terhadap ide dan pendapat peneliti
2.      Menjelaskan kepengarangan atau keaslian sumber (Nevile, 2010 : 73)
Tujuan dari Harvard Style yaitu :
1.      Penggunaan sitasi (bagian dari refernsi) di dalam teks dengan mengutip nama belakang atau nama keluarga dari pengarang atau nama organisasi, dan tahun publikasi di dalam tugas
2.      Mendata semua referensi menurut abjad di akhir tugas
3.      Memastikan nama-nama yang digunakan pada sitasi terhubung dengan nama yang digunakan untuk memulai entri referensi secara penuh (Nevile, 2010 : 70)

D.    Keunggulan dan Kelemahan Sitasi Sistem Harvard Style

1)      Keunggulan
·         Kelebihan utama dari sistem penulisan referensi Harvard adalah bahwa seorang pembaca yang mengenal bidang itu besar kemungkinan akan dapat mengenali kutipan itu tanpa perlu melihat bagian daftar rujukan.
·         Bila referensi yang sama dikutip lebih dari satu kali, bahkan pembaca biasa yang tidak mengenal penulis akan mengingat namanya. Bila banyak kutipan dalam teks untuk halaman berbeda dari sumber yang sama digunakan, sistem penulisan referensi Harvard dapat menjadikannya lebih sederhana bagi pembaca dibanding harus bolak-balik ke catatan kaki dan catatan akhir penuh dengan kutipan "ibid".
·         Dengan sistem penulisan referensi Harvard, tidak ada kesukaran pemberian ulang nomor bila kutipan dalam teks diubah, yang akan menjadi momok dari sistem catatan akhir bernomor bila dikatakan bahwa kutipan pertama tidak pernah muncul dalam urutan penomoran. (Perangkat lunak manajemen penulisan referensi bisa mengotomasi aspek sistem penomoran ini [seperti sistem catatan akhir Microsoft Word]; tapi banyak orang yang tidak memilikinya atau tidak bisa menggunakannya). Sistem penulisan referensi Harvard menghilangkan masalah penomoran ulang ini.
·         Penulisan referensi sistem penulis-tanggal bekerja baik saat dikombinasikan dengan catatan kaki substantif. Bila catatan kaki digunakan dengan catatan akhir, diperlukan dua sistem yang berbeda dalam penandaan catatan: biasanya nomor untuk kutipan sumber, dan simbol lain, seperti tanda bintang dan salib, untuk catatan substantif. Pendekatan demikian akan menyulitkan dalam keadaan bagimanapun; untuk materi yang tidak bernomor halaman akan menghasilkan dua rangkaian paralel catatan akhir, yang dapat memusingkan pembaca. Penggunaan sistem penulis-tanggal untuk sumber kutipan dapat menghindarkan masalah ini. (Wikipedia)
2)   Kelemahan
·         Kekurangan utama dari sistem penulisan referensi Harvard adalah bahwa sistem ini memakan tempat.
·         Aturan dapat menjadi rumit atau tidak jelas bagi referensi non-akademik, khususnya bila penulis pribadi tidak diketahui, seperti dalam dokumen atau standar masalah pemerintahan.
·         Bila menghapus kalimat yang dikutip, editor harus mengecek bagian daftar rujukan, untuk melihat kalau-kalau referensi itu digunakan di tempat lain dalam artikel, dan bila tidak, menghapus referensi itu. Hal tersebut menjadi pekerjaan manual yang rumit, sehingga artikel yang menggunakan sistem penulisan referensi Harvard dapat berakhir dengan referensi yang sebetulnya tidak digunakan dalam artikel.
·         Sistem ini mungkin tidak dikenal atau mengganggu bagi pembaca umum, yang tidak terbiasa dengan artikel jurnal. Bagaimanapun, adalah mudah untuk mengabaikan kutipan dalam kurung, bila pembaca tidak yakin maknanya. (Wikipedia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar