1. BARIS BERBARIS
a. Pengertian
Baris berbaris adalah suatu wujud
latihan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara
kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
b.
Maksud dan tujuan
Guna menumbuhkan sikap jasmani yang
tegap tangkas, persatuan, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab, yaitu :
2. ABA-ABA
a. Pengertian
Aba-aba adalah suatu perintah yang
diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya
pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
b. Macam Aba-aba
Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1) Aba-aba Petunjuk
Aba-aba
petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba
peringatan/pelaksanaan.
Contoh
:
a) Kepada Pemimpin Upacara - Hormat -
Gerak
b) Untuk amanat - istirahat
di tempat - Gerak
2) Aba-aba Peringatan
Aba-aba
peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan
tanpa ragu-ragu.
Contoh:
a) Lencang kanan -
Gerak
b) Istirahat di
tempat - Gerak
3) Aba-aba Pelaksanaan
Aba-aba
pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba
pelaksanan yang dipakai ialah :
a) Gerak
Untuk
gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan
gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain. Contoh:
· Jalan ditempat
- Gerak
· Siap - Gerak
· Hadap kanan -
Gerak
· Lencang kanan -
Gerak
b) Jalan
Untuk
gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat. Contoh:
·
Haluan kanan/kiri - Jalan
·
Dua langkah ke depan - Jalan
·
Satu langkah ke belakang - Jalan
Catatan:
Apabila gerakan
meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului
dengan aba-aba peringatan maju. Contoh :
·
Maju - Jalan
·
Haluan kanan/kiri - Jalan
·
Hadap kanan/kiri maju - Jalan
·
Melintang kanan/kiri maju - Jalan
c) Mulai
Untuk dipakai
pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut. Contoh :
(1)
hitung - mulai
(2)
tiga bersaf kumpul - mulai
3. CARA MEMBERIKAN
ABA-ABA
a.
Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba
harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam
keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
b. Apabila aba-aba
itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada
tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan. Contoh :
Kepada
Pembina Upacara - hormat - gerak
c. Pada taraf permulaan aba-aba yang
ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan
gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu berlari
ditambah 3 (tiga) langkah.
Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
d. Aba-aba diucapkan dengan suara
nyaring-tegas dan bersemangat.
e. Aba-aba petunjuk dan peringatan pada
waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
f. Aba-aba pelaksanaan pada waktu
pengucapan hendaknya dihentakkan.
g.
Antara aba-aba peringatan dan
pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
h.
Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka
dilakukan perintah ulang. Contoh: Lencang kanan - ulangi – siap
gerak
Sumber/ Referensi :
1) Pedoman Penyelenggaraan Paskibraka -
Depdiknas
2) Peraturan Baris Berbaris - Pusdiklat
TNI-AD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar