Dalam melakukan kegiatan
surveilans dibutuhkan perencanaan. Adapun perencanaan tersebut bertujuan
untukmenemukan perubahan kebutuhan masyarakat,dan untuk memperoleh aksi. Dalam
tahap perencanaan surveilans ada beberapa hal yang harus dilakukan:
1. Menetapkan tujuan
Perencanaan sistem surveilans diawali dengan pemahaman yang jelas
tentang tujuan surveilans, misalnya dengan menjawab pertanyaan “apa yangingin
diketahui ?” dalam kesehatan masyarakat, surveilans bisa dikembangkan dengan
beberapa tujuan termasuk penilaian status kesehatan masyarakat, membuat
prioritas masalah kesehatan, evaluasi program dan penelitian.
Beberapa tujuan sistem surveilans, sebagai berikut :
a.
Monitoring kecendrungan dan
memperhatikan perubahan (deteksi KLB) untuk dapat melakukan intervensi.
b.
Melakukan evaluasi terhadap
program pencegahan
c.
Untuk memproyeksikan perencanaan
pelayanan kesehatan
d.
Eliminasi atau eradikasi penyakit
e.
Membuat hipotesis cara transmisi
penyakit, dan
f.
Mengumpulkan informasi untuk
keperluan studi lebih lanjut.
2. Mengembangkan definisi
kasus
Tahap ini bertujuan untuk membimbing peneliti dalam melalui serial dari
sub langkah menuju tujuan dimana akan dikumpulkan oleh sistem yang digunakan.
Seberapa sering, dari sumber mana, dan menggunakan prosedur yang mana.
Definisi digunakan untuk masing-masing penyakit yang rencananya akan
diamati. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan bahwa semua petugas kesehatan
menggunakan definisi dan kriteria yang sama untuk mendiagnosis suatu penyakit
spesifik.
Hanya menghitung kasus yang telah didiagnosis, perhitungan kasus yang
telah didiagnosis dilakukan oleh seorang petugas kesehatan. Hitung kasus
tersebut secara terpisah, tetapi jangan mencatat atau melaporkan kasus yang
telahdilaporkan oleh seseorang anggota masyarakat, kecuali jika telah
didiagnosisoleh pekerja kesehatan..
3. Mengembangkan sistem
pengumpulan data
Terdapat tiga jenis perlengkapan yang digunakan di dalam sistem
surveilans rutin dan sentinel, yaitu registrasi, kuesioner surve dan protokol
pengujian kasus.
Dalam menetapkan sistem pengumpulan data berikut adalah hal yang harus
dilakukan :
1.
Memilih metode pengumpulan data
2.
Menyelaraskan sistem dan tujuannya
3.
Memilih waktu yang tepat
4.
Mengetahui tipe konsisi
5.
Menggunakan basis laboratorium
untuk informasi
4. Mengembangkan instrumen
pengumpulan data
Instrumen pengumpulan data seharusnya dapat digunakan oleh semua orang
dancocok dibuat format dengan bantuan komputer untuk setiap elemen data
sehingga memudahkan waktu analisis. Pengembangan dalam instrumen pengumpulan
data, yaitu apakah instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data tersebut
sudah bersifat reliable dan lainnya.
5. Menguji metode di lapangan
Sebagai sistem surveilans yang baru atau instrumen dan prosedur yang
baru dikembangkan, uji lapangan digunakan untuk melihat feasibility dan
acceptability. Hasil dari uji lapangan ini dapat memperlihatkan bagaimana suatu
informasi bisa didapatkan dan bisa mendeteksi kesulitan prosedur pengumpulan
data atau isi pertanyaan-pertanyaan yang khusus.
6. Mengembangkan pendekatan
analisis data
Tentukan analisis yang dipakai. Analisis diawali dengan analisis
epidemiologi deskriptif (dengan variabel orang, tempat dan waktu). Analisis
data sebaiknya dilakukan pada tiap-tiap tingkatan sistem surveilans, jika kader
mengartikan data yang mereka kumpulkan mereka akan memiliki pemahaman yang
lebih baik tentang kebutuhan komunitasnya.
7. Menentukan mekanisme
diseminasi
Diseminasi adalah proses penyampaian informasi dari satu titik ke titik
lain. Untuk menyampaikan informasi dibutuhkan komunikasi yang baik antara
narasumber dengan audiens nya. Dalam tahap ini, pelaksana akan menentukan
bagaimana mekanisme penyampaian informasi tersebut.
Tahapan dalam diseminasi
antara lain sebagai berikut:
1.
Menetapkan hal yang akan
dikomunikasikan, dengan tujuan untuk menentukan etiologi dan riwayat alamiah
penyakit serta untuk mendeteksi dan mengendalikan epidemi.
2.
Menentukan audiens
Yaitu menentukan siapa sasaran dari informasi yang akan disampaikan.
Misalnya praktisi kesehatan, penyedia pelayanan kesehatan, organisasi profesi,
pembuatan kebijakan, media, pendidik
3.
Memilih sarana
Pemilihan sarana untuk menyampaikan informasi, misalnya media massa,
media cetak.
4.
Memasarkan pesan
Merupakan upaya untuk menyajikan informasi, baik itu berupa format
grafik, tabel, dan lain-lain
5.
Menilai dampak
Menilai dampak dari pesan yang disampaikan, apakah pesan tersebut sudah
dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi (evaluasi
proses)dan apakah informasi itu memiliki efek yang menguntungkan terhadap
masalah kesehatan masyarakat menjadi
perhatian (evaluasi dampak)
8. Menentukan metode evaluasi
Pada tahap ini
menentukan metode evaluasi seperti apa yang akan dilakukan. Dalam evaluasi
surveilans ini ada beberapa hal yang harus dilakukan
1.
Sensivitas
2.
Ketepatan waktu pelaksanaan
surveilans
3.
Representatif
4.
Nilai duga positif
5.
Daya terima
6.
Keluwesan
7.
Kesederhanaan
8.
Tindakan yang tepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar